Proses Bekam di Kepala
Syaikh DR. Muhammad Musa Alu Nasr mengatakan : “Bekam dilakukan di kepala untuk mengeluarkan materi-materi yang berbahaya pada bagian tubuh bagian atas.
Pasien Bekam Bagian Belakang
Titik Akhda’aini. Terletak di leher kiri dan kanan dari urat leher ( sekitar otot sternokleidomastoideus dan platysma), di sekitar vena jugularis interna. Bekam di sini harus hati-hati karena ada pembuluh darah besar.
Pulpen dan Jarum untuk Bekam
Pen dan jarum bekam sangat praktis digunakan dibandingkan dengan menggunakan pisau atau silet.
Alat Bekam
Alat bekam yang satu ini banyak digunakan oleh para tabib bekam untuk mengobati pasien bekam. Alat ini juga cukup praktis digunakan. Tipe yang satu ini lebih simple dibawa kemana-mana.
Peta Titik Bekam
Secara praktis prinsip ilmiah dari berbekam adalah membuang toksin dan sel-sel darah yang rusak akibat pengaruh/intervensi radikal bebas. Titik-titik bekam menjadi panduan bagi tabib bekam.
Kamis, 13 Desember 2012
Titik-titik Bekam
Macam-macam Bekam
- Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
- Biarkan selama 3-5 menit.
- Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
- Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
- Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
- Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
- Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
- Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
- Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
- Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
- Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
- Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
- Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
TUJUAN BEKAM ANTARA lAIN:
- - ‘Ala Ro’sun ( puncak kepala) : melancarlkan sirkulasi darah dibagian kepala. Bagi anda yang sering sakit kepala menahun, Vertigo, serangan sihir,stroke.
- - Al- akhdain ( dua urat leher) : melancarkan darah ke bagian kepala. Bagi anda yang sering sakit kepala, p using, migrain, vertigo, daya ingat menurun
- - Al- kaahil ( punduk ) : memperbaiki penglihatan. Bagi anda yang penglihatannya kabur dan mata sering lelah. Titik ini juga yang dimaksud Nabi sebagai titik ampuh untuk penyembuhan 72 penyakit.
- - Al-katifain pundak ( bahu) : menormalkan tekanan darah , kadar asam, dan kolestrol. Bagi anda yang m,engidap penyakit hipertensi, asam urat, kolestrol dan sulit menahan emosi.
- - Daerah Belikat : menormalkan kerja jantung dan pernapasan. Bagi anda yang mempunyai gejala berdebar-debar, mudah kaget, nafas pendek, mudah mengantuk, sulit tidur, dada kiri sakit bila di tekan.
- - ‘Ala Warik ( di bawah tulang rusuk iga ) : menormalkan fungsi ginjal. Biasanya sering sakit pinggang dan ruas pangkal jari tangan terlihat gemuk.
- - ‘Ala dzohril qodami ( kaki sebelah atas betis ) : melancarkan sirkulasi darah dibagian kaki. Gejala yang sering timbul adalah pegal, asam urat tinggi, stroke, kaki gajah. Indikasinya bisa dilihat dari kuku bergelombang , telapak tangan keras, biasanya telapak tangan ada bintik-bintik putih.
- - 1 dalam 4 orang akan mengidap KANKER/ PENYAKIT KRONIK
- - Lebih dari puluhan juta rakyat Indonesia mengidap KENCING MANIS
- - JUTAAN RAKYAT Indonesia dalam golongan OBESITI
- - SAKIT JANTUNG merupakan pembunuh NOMOR 1 di dunia
- - Kebanyakan orang mati dikarenakan STRESS
- - Kebanyakan orang sakit karena “AIR MINUMAN”
- - Lebih dari 14 juta penduduk Indonesia terkena penyakit DIABETES, dan diperkirakan tahun 2030 Indonesia diperkirakan bias mencapai 21,3 juta jiwa penderita diabetes dan menduduki urutan ke 4 di dunia
- - Biaya kesehatan cukup tinggi, Rata-rata biaya kesehatan di Indonesia ± Rp. 5.000.000,- /th
- - 80% professional, eksekutif, maneger, dan businesmen usia 30 – 45 Th yang bergaji 15 – 20 juta/bulan TERANCAM MISKIN, mereka terkena penyakit Degeneratif : jantung, liver, dan saudaranya.
Pertama: tubuh kemasukan toksid ( racun ) yang berlebihan.
Kedua : terjadinya kerusakan sel-sel pada organ-organ tubuh.
Untuk membersihkan racun dalam tubuh digunakan therapy bekam, sedangkan untuk memperbaiki sel-sel organ yang rusak yaitu dengan cara therapy herbal. Nah, inilah yang dinamakan Therapy Holistic. Apabila kedua masalah tersebut dapat diatasi, maka kesehatan seseorang insya Allah akan pulih kembali. Dalam pengobatan Nabi biasa melakukan Al-Hijamah, terkadang dengan Habbassauda’ karena dalam Habbassauda terdapat obat dari segala macam penyakit kecuali kematian. Nabi juga menggunakan Air Zam-Zam karena itu merupakan Air yang diberkati.
“ Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekam ditengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari 72 penyakit ( HR. Thabroni )
Akhirnya…..
Mari kita kembali ke pengobatan Islami yang halalan thoyyiban.. Sehat itu bukan segala-galanya, tapi tanpa kesehatan semua seakan tiada arti.
Saatnya kedokteran Islam Bangkit………….
Hal-hal yang Harus Dihindari saat Bekam
- Hindari menghijamah pasien yang fisiknya sangat lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang memiliki tekanan darah < 80mmHg. Hal ini bisa menyebabkan resiko pasien syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk menghijamah pasien yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta anak-anak yang tubuhnya lemah/ di bawah 3 tahun.
- Hindari menghijamah wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). Jangan menghijamah wanita yang sedang haidh dan nifas karena pada kondisi tersebut wanita sedang banyak mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Jangan melakukan hijamah tepat diatas perut wanita hamil.
- Tidak dianjurkan menghijamah pasien yang dalam kondisi perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
- Jangan melakukan hijamah langsung setelah makan besar (hijamah dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan). Setelah hijamah juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya.
- Jangan melakukan hijamah langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah hijamah, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
- Hindari melakukan hijamah basah pada pasien leukimia (kanker darah), hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung/ yang menggunakan alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh ahli hijamah yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.
- Tidak dianjurkan melakukan hijamah basah pada penderita diabetes dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) diatas 250mg/dL kecuali oleh penghijamah yang ahli dan berpengalaman.
- Jangan menghijamah basah pasien yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
- Hindari menghijamah pasien yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi (luka koreng basah/bernanah) dan edema.
- Hindari menghijamah pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah(seperti heparin). Hijamah bisa dilakukan setelah 48 sebelummnya pasien telah menghentikan terlebih dahulu obat-obat tersebut.
- Jangan menghijamah langsung pada daerah yang luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. HIjamah pada kasus varises dilakukan beberapa cm disekitar pembuluh darah yang rusak.
- Jangan memberkam daerah perut terlalu keras. Bagian perut sangat lemah karena lapisan ototnya sangat tipis.
- Hindari melakukan hijamah pada bagian tubuh berikut : Lubang alamiah tubuh (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), daerah sistem nodus limfa/ kelenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping, dll), tepat diatas pembuluh darah yang besar.
5. Menggunakan silet atau jarum. Kedua alat tersebut samasekali bukan merupakan peralatan medis standar yang dirancang untuk melakukan tindakan medis hijamah. Luka yang dihasilkan sangat berpotensi infeksi dan terkontaminasi bahan-bahan yang terkandung pada permukaan logam silet dan jarum.